Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jerman memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan perdagangan internasional di kawasan Eropa dan Asia Tenggara. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman merupakan salah satu mitra strategis bagi Indonesia, tidak hanya dalam perdagangan barang, tetapi juga dalam pengembangan teknologi, investasi hingga peningkatan kapasitas industri. Kolaborasi ini memperkuat fondasi kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Salah satu indikator utama dari kedekatan ekonomi kedua negara terlihat dari aktivitas ekspor-impor yang berjalan setiap tahunnya. Jerman secara konsisten mengekspor produk manufaktur bernilai tinggi ke Indonesia, sementara Indonesia menyediakan berbagai komoditas sumber daya alam dan produk agrikultur unggulan.
Awal Mula Kerja Sama Jerman dan Indonesia
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman telah terjalin sejak 1952, ditandai dengan pembukaan hubungan diplomatik resmi yang menjadi fondasi penting bagi kerja sama di berbagai sektor strategis. Seiring waktu, hubungan ini berkembang menjadi kemitraan erat yang mencakup bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pendidikan, hingga teknologi industri. Jerman sendiri merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Uni Eropa, sekaligus investor penting yang berperan aktif dalam pengembangan sektor manufaktur dan energi terbarukan di Indonesia.
Kolaborasi ekonomi kedua negara terus diperkuat melalui berbagai forum strategis, seperti pertemuan tahunan Indonesia-Germany Bilateral Steering Committee (BSC) dan partisipasi aktif Indonesia dalam ajang Hannover Messe 2023 sebagai official partner country. Selain itu, kerja sama dalam transisi energi dan hilirisasi industri menunjukkan bahwa hubungan ini tidak hanya transaksional, tetapi juga berorientasi jangka panjang untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan.
Dengan fondasi sejarah yang kuat dan visi pembangunan ekonomi yang selaras, hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman terus menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan. Dari perdagangan, investasi, hingga kolaborasi dalam transisi energi dan teknologi industri, kemitraan ini memberikan peluang nyata bagi pelaku usaha maupun pembuat kebijakan di kedua negara. Melihat arah kerja sama yang semakin strategis dan inklusif, penting bagi pelaku industri dan eksportir Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini guna memperluas akses pasar dan memperkuat daya saing di kancah global.
Berikut merupakan beberapa perjanjian serta bentuk kerja sama yang telah dijalin pemerintah Indonesia dan Jerman:
Dukungan Pendanaan untuk Ekonomi Hijau (Green Economy)
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia, Pemerintah Jerman telah menyatakan komitmen pendanaan senilai €262,82 juta (sekitar Rp4,48 triliun) yang mencakup gabungan antara pinjaman bersubsidi dan hibah. Dana tersebut berfokus pada proyek-proyek yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau, termasuk pengembangan sistem transportasi ramah lingkungan seperti Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Surabaya.
Tidak hanya itu, hibah tambahan juga dialokasikan untuk memperkuat ekosistem keuangan hijau Indonesia, khususnya melalui pengembangan pasar obligasi hijau (green bond market). Upaya ini menunjukkan adanya sinergi antara kebijakan fiskal Indonesia dan bantuan teknis dari Jerman untuk mempercepat penerapan standar lingkungan dalam infrastruktur dan pembiayaan proyek-proyek berkelanjutan.
Baca Selanjutnya: Daftar Kerja Sama Komoditas Ekspor Malaysia Indonesia

Just Energy Transition Partnership (JETP)
Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mendorong transisi menuju energi bersih, Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Jerman melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Melalui inisiatif ini, Jerman menyalurkan dukungan keuangan berupa pinjaman lunak senilai €300 juta serta hibah €75 juta untuk mendukung sistem kesehatan nasional melalui Global Fund, sebagai bagian dari pendekatan pembangunan holistik.
Dukungan ini tidak terbatas pada aspek pembiayaan, tetapi juga mencakup bantuan teknis untuk pengembangan kebijakan energi bersih, efisiensi energi serta penerapan teknologi rendah karbon di sektor industri dan kelistrikan. Kemitraan ini mencerminkan peran strategis Jerman sebagai mitra utama Indonesia dalam upaya global memerangi perubahan iklim dan mempercepat dekarbonisasi.
Kerja Sama Investasi di Hannover Messe 2023
Pada perhelatan Hannover Messe 2023, yang merupakan salah satu pameran teknologi industri terbesar di dunia, Indonesia dan Jerman berhasil menjalin 27 kesepakatan kerja sama strategis dengan total nilai investasi melebihi US$2 miliar. Kesepakatan ini mencakup sektor-sektor prioritas nasional seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah industri, teknologi digital berbasis industri 4.0, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tak hanya membawa investasi modal, kerja sama ini juga diperkirakan akan menciptakan lebih dari 80.000 lapangan kerja baru di berbagai sektor. Hal ini menandai era baru kerja sama ekonomi Indonesia-Jerman yang tidak hanya bertumpu pada perdagangan, tetapi juga pada transfer teknologi, penguatan rantai pasok industri, dan pembangunan sumber daya manusia yang kompeten.
Komoditas Ekspor Impor Jerman Indonesia
Bagi para eksportir, importir, maupun investor yang ingin mengetahui potensi pasar antara Indonesia dan Jerman, memahami pola dan jenis komoditas yang paling aktif diperdagangkan merupakan langkah awal yang wajib dilakukan. Informasi ini tidak hanya menunjukkan arah hubungan dagang saat ini, tetapi juga menjadi patokan penting dalam mengambil keputusan berbasis data.
Mari simak daftar komoditas utama yang diperdagangkan antara kedua negara sepanjang tahun 2022, lengkap dengan nilai ekspor-impor dan volume barang yang terlibat. Meskipun informasi komoditas yang dimuat sudah 3 tahun lamanya, namun ini cukup untuk menjelaskan kondisi ekonomi dan juga dukungan serta kebutuhan masing-masing negara.
Daftar Komoditas Ekspor Terbesar dari Jerman ke Indonesia 2022
No | Komoditas | Kode HS | Nominal (US$) |
1 | Pipa besi besar | 7305 | $306 juta |
2 | Mobil | 8703 | $286 juta |
3 | Obat-obatan dalam kemasan | 3004 | $113 juta |
4 | Mesin dan peralatan mekanik | 84 | $1,590 juta |
5 | Produk kimia | 28-38 | $576 juta |
Berdasarkan data pada tabel di atas, sebagian besar komoditas ekspor Jerman didominasi oleh produk manufaktur berteknologi tinggi. Hal ini menunjukkan kematangan sektor industri manufaktur Jerman yang didukung oleh kapabilitas riset dan pengembangan yang kuat dan berkelanjutan.

Setelah menelusuri komoditas utama yang diekspor Jerman ke Indonesia, kini saatnya melihat lebih dekat daftar komoditas unggulan yang menjadi ekspor terbesar Indonesia ke Jerman sepanjang tahun 2022.
Daftar Komoditas Ekspor Terbesar dari Indonesia ke Jerman 2022
No | Komoditas | Kode HS | Nominal (US$) |
1 | Bijih tembaga | 2603 | $505 juta |
2 | Alas kaki kulit | 6403 | $279 juta |
3 | Alas kaki tekstil | 6404 | $245 juta |
4 | Minyak kelapa sawit | 1511 | $870 juta (2019) |
5 | Karet alam | 4001 | $273 juta (2019) |
Jerman dikenal sebagai salah satu negara dengan sektor industri manufaktur paling maju di dunia, sehingga komoditas ekspor utamanya ke Indonesia didominasi oleh produk jadi berteknologi tinggi, seperti mesin industri, kendaraan bermotor, hingga produk kimia. Di sisi lain, Indonesia masih banyak mengekspor bahan mentah dan produk setengah jadi ke Jerman, seperti bijih logam, karet alam, dan kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekspor Indonesia masih berfokus pada sumber daya alam yang belum sepenuhnya diolah.
Meski demikian, Indonesia terus mendorong transformasi struktural melalui hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah produk ekspor. Melalui strategi ini, Indonesia menargetkan posisi yang lebih kuat dalam rantai pasok global dengan meningkatkan kemampuan industri domestik dalam memproduksi barang jadi bernilai tinggi. Dengan demikian, hubungan dagang dengan Jerman pun diharapkan semakin seimbang dan strategis.
Sebagai mitra dagang strategis, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jerman menunjukkan potensi yang terus berkembang, terutama dalam sektor manufaktur, energi, dan agrikultur. Dengan memahami pola perdagangan, komoditas utama, serta tantangan yang mungkin dihadapi, pelaku usaha di kedua negara dapat lebih proaktif dalam menjalin kolaborasi bisnis yang saling menguntungkan.
Bagi Anda pemilik bisnis yang aktif melakukan aktivitas ekspor impor, baik dengan Jerman maupun negara lain, Anda kini harus melakukan perhitungan risiko dengan lebih baik untuk meminimalisir terjadinya kerugian akibat keadaan geopolitik yang tidak menentu. Untuk melakukan perhitungan risiko yang komprehensif, tentu dibutuhkan informasi terbaru dan terpercaya terkait aktivitas dagang dunia.
Untuk menghadapi masalah tersebut, Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!