Lanskap dan situasi perdagangan internasional tentunya tidak lepas dari pengaruh negara-negara besar dan kebijakan ekonomi yang mereka terapkan. Pada konteks ini, negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jerman, dan lain sebagainya memegang posisi penting yang dapat mempengaruhi keadaan ekonomi dunia.
Pemilihan kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat ke-47 juga membawa banyak pertanyaan bagi pelaku perdagangan internasional dunia. Hal ini dikarenakan berbagai kebijakan ekonomi yang dilakukan Trump untuk Amerika Serikat tentunya akan mempengaruhi lanskap perdagangan dunia.
Lantas, bagaimana agenda dan efek Trumponomics pada perdagangan internasional dapat mengubah ekonomi dunia? Simak rangkuman lengkap dari TradeInt di bawah ini!
Apa itu Trumponomics?
Dilansir dari Investopedia, Trumponomics adalah istilah yang merujuk pada kebijakan ekonomi Trump selama menjabat sebagai Presiden, yang melibatkan berbagai prinsip dan tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Diantaranya seperti meningkatkan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan melindungi pekerja AS.

Fokus utama dari kebijakan Trumponomics sendiri adalah deregulasi, pemotongan pajak, proteksionisme, dan kebijakan perdagangan yang agresif. Meski demikian, banyak pihak yang mengkritik dan memicu perdebatan akan kebijakan Trumponomics karena efeknya yang melukai lanskap perdagangan internasional.
Hal ini dikarenakan kebijakan Trumponomics akan membuat Trump mengusung proteksionisme yang dapat menghambat perdagangan dan meningkatkan harga bagi konsumen. Selain itu, kebijakan deregulasi juga dianggap merugikan pekerja, karena melonggarkan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja. Kebijakan pemotongan pajak pun dikritik karena dianggap lebih menguntungkan kelompok kaya dan korporasi besar, sehingga memperparah ketimpangan pendapatan di AS.
Trumponomics 2.0
Dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, kehadiran Trumponomics 2.0 diperkirakan dapat kembali mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dunia. Hal ini dikarenakan pada saat periode pertama Trump terpilih menjadi presiden, Amerika Serikat menyatakan perang dagang dengan Tiongkok yang tentunya mempengaruhi ekonomi dunia.
Kebijakan perdagangan Donald Trump yang terfokus pada ancaman tarif impor tinggi untuk menekan negara lain dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya perang dagang jilid 2.0. Ditakutkan tidak hanya memberikan ancaman akan tarif impor tinggi, namun Amerika Serikat juga akan memberikan ancaman pada sektor, wilayah maupun negara tertentu untuk membuat pihak lain memenuhi tuntutan kebijakannya.
Salah satu contoh kebijakan Donald Trump yang menekan negara lain adalah dengan Kolumbia. Amerika Serikat menekan Kolumbia dengan kenaikkan ancaman tarif impor dari 25% menjadi 50% akibat menolak menerima penerbangan yang mengangkut para migran yang dideportasi dari AS.

Pengaruh Trumponomics pada perdagangan internasional
Setelah efektif terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui Gedung Putih telah mengumumkan peningkatan tarif tinggi pada impor dari Meksiko, Kanada dan juga Tiongkok. Kanada dan Meksiko akan mendapatkan bea masuk impor hingga 25%, di mana China mendapatkan tarif tambahan 10% dari tarif yang sudah diterapkan sebelumnya.
Tarif baru ini akan berlaku mulai 4 Februari 2025 dan diterapkan menggunakan dasar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional. Peningkatan tarif bea impor pada 3 mitra dagang utama AS ini tentunya mendapatkan kecaman.
Tiongkok menyatakan bahwa mereka akan mengadukan kebijakan tarif dari Trump pada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization / WTO). Sementara Perdana Menteri Kanada yakni Justin Trudeau akan kembali memberlakukan tarif impor 25% atas barang-barang dari AS yang berjumlah 155 miliar dollar Kanada.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum juga memerintahkan menteri ekonomi Meksiko untuk menjalankan tindakan tarif serta nontarif untuk melindungi kepentingan ekonomi Meksiko.
Keputusan kenaikkan tarif bea impor yang dilakukan Trump ini tentunya akan menganggu perekonomian AS mulai dari rantai pasok, energi, mobil dan makanan. Biaya impor yang lebih tinggi tentunya akan membuat masyarakat mengurangi pengeluaran dan investasi bisnis.
Pengaruh Trumponomics pada Indonesia
Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia, Indonesia sendiri juga tidak luput dari pengaruh Trumponomics yang akan menyasar daerah lain di dunia. Terlebih karena Indonesia telah resmi masuk ke dalam BRICS, yang merupakan organisasi antar pemerintah Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Tujuan utama BRICS sendiri dibuat adalah untuk menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam perekonomian dunia.

Trump sendiri telah mengancam BRICS dengan kenaikan tarif 100%. Hal ini dikarenakan adanya rencana BRICS untuk menerapkan penggunaan mata uang non-dollar AS untuk transaksi perdagangan.
Meski demikian, banyak ekonom yang menyatakan bahwa ancaman tarif dari Trump hanyalah sebuah peluru kosong, karena penggunaan satu mata uang di negara Asia masih membutuhkan waktu lama untuk bisa terwujud.
Berikut informasi lengkap terkait jenis produk dan komoditas pertanian yang banyak diekspor Indonesia ke luar negeri. Dengan begini, kita tahu bahwa industri pertanian menjadi salah satu industri yang berpengaruh untuk ekonomi Indonesia, ditengah gencaran globalisasi dan teknologi. Informasi ini penting diketahui terutama bagi pemilik bisnis pertanian yang ingin mengembangkan usaha mereka ke luar negeri.
Tertarik untuk memperbesar cakupan usaha Anda ke luar negeri namun bingung harus mulai darimana? Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya.
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!