Sebagai negara yang aktif melakukan hubungan global seperti perdagangan internasional, Indonesia telah banyak menjalankan aktivitas ekspor impor dengan berbagai negara di dunia. Tidak terkecuali dengan Jepang. Meskipun Indonesia memiliki masa lalu yang kurang baik dengan Jepang, di masa sekarang, kedua belah pemerintah telah melakukan kerja sama kolaboratif membangun untuk bisa menguntungkan satu sama lain.
Awal Kerja Sama Jepang dan Indonesia
Jepang sendiri merupakan salah satu mitra dagang Indonesia yang paling aktif pada beberapa komoditas tertentu. Kerja sama antar dua negara ini telah aktif dibangun sejak tahun 1970-an, dimana Jepang mulai mengimpor gas alam dari Indonesia. Diketahui sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, telah didirikan semacam forum investasi tingkat tinggi antara pemerintah dan swasta dari Jepang serta Indonesia.
Berdasarkan saran serta dialog yang diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia serta kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang pada Juni 2005, kedua negara akhirnya menyetujui rencana strategis investasi yang terdiri dari 5 pokok yakni masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur serta daya saing. Dialog ini kemudian berkembang menjadi perundingan resmi bernama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang disetujui pada 20 Agustus 2007.
Baca yang lain: Kerja Sama Singapura dan Indonesia Fasilitasi UMKM
IJEPA memiliki cakupan kerja sama luas yang bertujuan untuk mempererat kemitraan ekonomi antar dua negara, seperti kerja sama di bidang peningkatan kapasitas, liberalisasi, peningkatan perdagangan serta investasi yang ditujukan pada peningkatan arus barang di lintas batas, investasi dan jasa serta pergerakan tenaga kerja diantara kedua negara. Dengan IJEPA sendiri, Indonesia dan Jepang mendapatkan kelebihan berupa penghapusan atau penurunan tarif bea masuk dalam 3 klasifikasi:
- Fast Track
Tarif akan diturunkan ke 0% pada saat berlakunya IJEPA.
- Normal Track
Tarif diturunkan menjadi 0% pada jangka waktu tertentu yang bervariasi minimal tiga tahun hingga maksimal 10 tahun (bagi Jepang) atau 15 tahun (bagi Indonesia) sejak berlakunya IJEPA bagi persentase tertentu dari total pos tarif.
- Exclusion (Pengecualian)
Mengatur pengecualian pemberian konsesi khusus untuk produk-produk yang dilindungi (sensitive) untuk mencegah adanya dampak negatif terhadap industri domestik.
Komoditas Ekspor Impor Jepang dan Indonesia
Kehadiran IJEPA tentunya membuat alur perdagangan antar Jepang dan Indonesia semakin aktif. Diketahui bahwa ekspor Indonesia ke Jepang sendiri didominasi oleh produk batubara, bijih tembaga, sisa logam berharga karet alam serta kawat berinsulasi.
Dapatkan akses data perdagangan Jepang, Indonesia serta negara lain dengan lengkap bersama TradeInt!
Berikut merupakan daftar komoditas yang paling banyak diekspor dari Indonesia ke Jepang pada tahun 2023.
Daftar Komoditas Ekspor dari Indonesia ke Jepang 2023
No | Komoditas | Nilai (US$ ribu) |
1 | Bahan bakar mineral; minyak mineral | 6,67 juta |
2 | Bijih; pukulan | 1.9 juta |
3 | Mesin listrik | 1,66 juta |
4 | Nikel | 1, 28 juta |
5 | Mutiara alami atau berbudaya | 802.069 |
6 | Karet | 738.189 |
7 | Kendaraan selain stok kereta api atau trem | 736.698 |
8 | Kayu | 731.185 |
9 | Reaktor nuklir; boiler; mesin | 649.485 |
10 | Bahan anyaman sayuran | 552.711 |
Sementara itu, diketahui untuk komoditas impor dari Jepang ke Indonesia yakni kendaraan bermotor, komponen kendaraan bermotor, mesin cetak, mobil & kendaraan lain serta produk besi beton gulung. Berikut merupakan rincian komoditas impor dari Jepang ke Indonesia pada tahun 2023 silam.

Daftar Komoditas Impor dari Jepang ke Indonesia 2023
No | Komoditas | Nilai (US$) | Volume (ton) |
1 | Mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya | 3.534,1 juta | – |
2 | Kendaraan dan bagiannya | 2.682,6 juta | 200,6 ribu |
3 | Besi dan baja | 2.397,8 juta | 2.398,6 ribu |
4 | Mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya | 1.483,3 juta | 99.6 ribu |
5 | Komoditas ketentuan khusus untuk industri alat transportasi | 818.5 juta | 52.9 ribu |
Kerja sama antara Jepang dan Indonesia diharapkan bisa membantu menghapuskan masa lalu kelam yang pernah terjadi antar dua negara. Kehadiran Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, dan juga posisi Jepang sebagai negara maju dengan kekayaannya membuat koordinasi kedua negara ini berjalan dengan lancar. Kedepannya, diharapkan Indonesia dan juga Jepang bisa menjalin lebih banyak kerja sama demi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Bagi Anda pemilik bisnis yang aktif melakukan aktivitas ekspor impor, baik dengan Jepang maupun negara lain, Anda kini harus melakukan perhitungan risiko dengan lebih baik untuk meminimalisir terjadinya kerugian akibat keadaan geopolitik yang tidak menentu. Untuk melakukan perhitungan risiko yang komprehensif, tentu dibutuhkan informasi terbaru dan terpercaya terkait aktivitas dagang dunia.
Untuk menghadapi masalah tersebut, Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!