Indonesia dan Singapura merupakan dua negara tetangga di daerah Asia Tenggara, yang diketahui sudah menjalin hubungan internasional sejak 7 September 1967. Dengan letak geografis yang sangat dekat, kedua negara Asia Tenggara ini aktif menjalin kerja sama di berbagai aspek, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga budaya dan pariwisata. Lantas, bagaimana dengan kerja sama perdagangan internasional antara Indonesia dan Singapura?
Awal Mula Kerja Sama Singapura dan Indonesia
Kerja sama antara Indonesia dan Singapura mulai dibangun sejak awal 1970-an, seiring dengan berkembangnya ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sebagai wadah regional. Sejak saat itu, kedua negara telah menjalin berbagai bentuk kolaborasi bilateral dan multilateral, terutama dalam bidang perdagangan, investasi, serta pengembangan sumber daya manusia.
Salah satu bentuk formal yang memperkuat kerja sama antar dua negara ditandai dengan pembentukan Indonesia–Singapore Joint Steering Committee (JSC) yang pertama kali diselenggarakan pada Juli 2006. Kerja sama ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama ekonomi dan investasi, terutama di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun (BBK). Inisiatif ini juga dikenal sebagai Batam, Bintan, and Karimun Industrial Cooperation, dan menjadi dasar pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang didukung oleh modal dan teknologi Singapura.
Dimulai dari kehadiran Indonesia-Singapore Joint Steering Committee yang membuka jalan besar antara Indonesia dan Singapura, kedua negara telah memiliki bentuk perjanjian maupun kerja sama lain. Diantaranya seperti:
Indonesia–Singapore Bilateral Investment Treaty (BIT)
Perjanjian ini awalnya dibentuk di tahun 2005, yang kemudian diperbarui dan mulai berlaku kembali pada 9 Maret 2021. Indonesia-Singapore Bilateral Investment Treaty umumnya mengatur promosi serta perlindungan investasi antara dua negara. BIT juga memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi investor dari kedua negara dan mendorong peningkatan investasi berkualitas, khususnya di sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, manufaktur berteknologi tinggi, dan digitalisasi industri.
Baca Selanjutnya: Daftar Kerja Sama Komoditas Ekspor Impor Jepang dan Indonesia
Indonesia–Singapore Bilateral Agreement on Avoidance of Double Taxation (P3B)
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) pertama kali diresmikan pada 8 Mei 1990 dan baru berlaku sejak tahun 1992. Perjanjian ini mencegah pengenaan pajak berganda atas pendapatan lintas negara dan menciptakan keadaan investasi yang lebih kondusif. Efektivitas kebijakan ini sangat penting dalam mendukung aliran modal dan ekspansi bisnis bilateral.
Komoditas Ekspor Impor Singapura dan Indonesia
Setelah mengetahui berbagai jenis perjanjian yang telah berjalan antara Singapura dan Indonesia, kini saatnya membahas jenis komoditas ekspor impor yang paling banyak diperdagangakan antar dua negara.
Berikut merupakan daftar komoditas yang paling banyak diekspor dari Singapura ke Indonesia sepanjang tahun 2023!
Daftar Komoditas Ekspor Singapura ke Indonesia 2023
No | Komoditas | Nominal (US$ Juta) |
1 | Minyak bumi olahan (Refined Petroleum) | 9.270 |
2 | Kokas minyak bumi (Petroleum Coke) | 453 |
3 | Hidrokarbon siklik (Cyclic Hydrocarbons) | 428 |
4 | Sirkuit terpadu (Integrated Circuits) | 3.640 |
5 | Produk farmasi (Pharmaceuticals) | 2.184 |
Dilihat dari tabel di atas, diketahui bahwa Singapura memang lebih banyak mengekspor produk mesin, peralatan dan produk farmasi ke Indonesia. Hal ini dikarenakan Singapura memiliki basis industri yang kuat dalam bidang teknologi, manufaktur presisi, serta perakitan mesin berteknologi tinggi. Singapura sendiri juga dikenal sebagai pusat produksi regional untuk berbagai produk bernilai tambah tinggi seperti peralatan elektronik, mesin industri, dan komponen otomasi.

Setelah membahas daftar komoditas ekspor dari Singapura ke Indonesia, mari ketahui lebih jauh daftar komoditas ekspor Indonesia ke Singapura terbanyak di bawah ini!
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia ke Singapura 2023
No | Komoditas | Nominal (US$ Juta) |
1 | Bahan bakar mineral, minyak mineral, dan hasil penyulingannya (HS 27) | 4.450 |
2 | Mesin dan peralatan listrik serta suku cadangnya (HS 85) | 2.530 |
3 | Mutiara alami/budidaya, batu mulia/semi mulia, logam mulia (HS 71) | 1.240 |
4 | Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis (HS 84) | 994,68 |
5 | Besi atau baja (HS 73) | 287,91 |
Berbeda dari Singapura yang lebih banyak mengekspor produk mesin serta peralatan, mayoritas komoditas ekspor terbesar dari Indonesia adalah sumber daya alam seperti bahan bakar mineral dan juga mutiara. Hal ini didasari perbedaan luas geografis negara dan juga kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Singapura sendiri diketahui juga tidak memiliki cadangan sumber daya alam sekaya Indonesia, yang membuatnya harus mengandalkan negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia untuk memenuhi kebutuhan sumber daya.
Meskipun memiliki letak geografis yang sangat berdekatan, Singapura dan juga Indonesia memiliki jenis komoditas berbeda yang diperjual belikan antar satu sama lain. Terlebih lagi luas negara Indonesia yang jauh lebih besar dibandingkan Singapura, membuat Indonesia memiliki cadangan sumber daya alam lebih kaya. Meski demikian, Singapura juga dikenal dengan produk mesin dan peralatan serta inovasi teknologi canggih. Hal ini membuat Singapura dan juga Indonesia aktif melakukan ekspor impor demi memenuhi kebutuhan warga negaranya.
Bagi Anda pemilik bisnis yang aktif melakukan aktivitas ekspor impor, baik dengan Singapura maupun negara lain, Anda kini harus melakukan perhitungan risiko dengan lebih baik untuk meminimalisir terjadinya kerugian akibat keadaan geopolitik yang tidak menentu. Untuk melakukan perhitungan risiko yang komprehensif, tentu dibutuhkan informasi terbaru dan terpercaya terkait aktivitas dagang dunia.
Untuk menghadapi masalah tersebut, Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!