Procorp is now available worldwide. Create Your Account today.

Keadaaan Industri Beras dan Tantangan Signifikan pada Indonesia

Keadaan industri beras Indonesia saat ini
Sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia pernah dikenal sebagai lumbung padi Asia di masa Orde Baru silam. Meski demikian, posisi Indonesia sebagai lumbung padi Asia mulai tergerus, terlebih karena terjadinya reformasi dan juga kerusuhan Mei 1998 yang membuat keadaan ekonomi dan juga politik Indonesia hancur.
 
Kini, Indonesia menghadapi tantangan pasar yang lebih berat akibat berbagai konflik geopolitik yang dapat mempengaruhi industri pangan dalam negeri. Bagaimana keadaan industri beras Indonesia beberapa tahun terakhir? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Asal Mula Lumbung Padi Asia

Keberadaan Indonesia sebagai lumbung padi Asia dimulai dari upaya Presiden Soeharto yang fokus pada sektor agraria, yang didukung dengan berbagai kebijakan untuk mengarahkan Indonesia ke revolusi pangan. Hal ini dilakukan karena kemiskinan dan kelangkaan pangan dipercaya sebagai salah satu pemantik munculnya krisis politik di Indonesia.
 
Sepanjang tahun 1960 hingga 1970, pemerintah melakukan investasi besar-besaran pada infrastruktur pertanian. Banyak waduk, bendungan, serta irigasi dibangun untuk mendukung proyek pemerintah. Selain itu, swasembada pangan juga menjadi fokus utama Presiden Soeharto dalam Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
 
Swasembada pangan pada era orde baru
 
Pada masa ini, pemerintah juga banyak mengembangkan institusi yang mendukung industri pertanian. Dimulai dari koperasi yang melayani kebutuhan pokok petani dalam usaha agribisnisnya, Bulog (Badan Urusan Logistik) yang menampung hasil petani, hingga institusi penelitian seperti BPTP yang hadir untuk menghasilkan inovasi demi pengembangan pertanian.
 
Tidak hanya itu, pemerintah juga membangun beberapa pabrik pupuk untuk memastikan bahwa petani Indonesia menggunakan pupuk berkualitas yang dapat menghasilkan kualitas pangan lebih baik. Beberapa pabrik pupuk yang dibangun seperti Petro Kimia Gresik di Gresik, Pupuk Sriwijaya di Palembang serta Asean Aceh Fertilizer di Aceh.
 
 
Teknologi pertanian juga diperkenalkan dan disebarluaskan kepada para petani di daerah melalui kegiatan penyuluhan. Pemerintah melakukan banyak penyuluhan pertanian di tingkat desa dan kelompok petani. Selain program penyuluhan, kelompencapir (kelompok pendengar, pembaca, pemirsa), juga menjadi salah satu program pertanian Orde Baru yang unik, karena memungkinkan petani, nelayan, dan peternak untuk berdiskusi langsung dengan menteri hingga Presiden Soeharto langsung.
 
Upaya yang dilakukan Presiden Soeharto membuahkan hasil baik, membuat Indonesia yang tadinya hanya memproduksi 12,2 juta ton beras pada tahun 1969 menjadi 25,8 juta ton beras di tahun 1984. Kesuksesan ini bahkan membuat Soeharto diundang berpidato pada Konferensi ke-23 FAO (Food and Agriculture Organization) alias Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia), di Roma, Italia, 14 November 1985.
 

Keadaan Industri Beras Indonesia Saat Ini

Meski pernah disebut sebagai lumbung padi Asia, situasi industri beras Indonesia saat ini memburuk. Bahkan, Indonesia masih harus mengimpor beras dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam untuk memenuhi kebutuhan dalam negara.
 
Faktor utama yakni penurunan produksi akibat El Nino membuat keadaan industri beras terpuruk. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi menurun dari 53.98 juta ton di tahun 2023 menjadi 52.66 juta ton pada tahun 2024. Selain itu, besaran luas panen padi juga menurun dari 10.21 juta hektare pada tahun 2023 menjadi hanya 10.05 juta hektare di tahun 2024.
 
Luas panen dan produksi padi Indonesia 2024 BPS
El Nino sendiri merupakan fenomena iklim yang menyebabkan Indonesia terkena kemarau panjang serta cuaca ekstrim. Selain itu, penurunan curah hujan menjadi berkurang sehingga terjadi kekeringan panjang.
 
Keadaan ini mempengaruhi variabilitas curah hujan, yakni penurunan curah hujan secara drastis. Berkurangnya intensitas penurunan curah hujan tentu berakibat pada kekeringan panjang serta perubahan musim tanam yang sangat mempengaruhi kegiatan pertanian. Hal ini kemudian akan berpengaruh pada naiknya harga beras, yang juga berpengaruh pada harga bahan pokok lainnya.
Histori Ekspor Beras Kode HS 1006 Indonesia Tahun 2024
Dilansir dari platform TradeInt, diketahui sepanjang tahun 2024 juga Indonesia belum melakukan ekspor komoditas beras (kode HS 1006) yang signifikan. Hal ini dipercaya karena keterbatasan produksi yang membuat petani maupun pabrik belum bisa melakukan ekspor beras dalam jumlah besar ke negara lain.
 
Diketahui dari BPS, diketahui bahwa Indonesia melakukan impor beras sebanyak 4.52 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Maka demikian, wajar jika volume ekspor beras dari Indonesia masih belum menjadi fokus banyak bisnis dalam industri ini.
Berat Ekspor Beras Kode HS 1006 Indonesia Tahun 2024
Meskipun demikian, infografik di atas menunjukkan adanya peningkatan volume berat dan nilai transaksi ekspor beras pada April 2024. Peningkatan ini kemungkinan dipengaruhi oleh berakhirnya musim hujan dan dimulainya musim kemarau di Indonesia, yang menandai selesainya proses pengolahan hasil panen oleh petani dan pabrik selama musim hujan sebelumnya.
 

 
Berikut informasi lengkap terkait jenis produk dan komoditas pertanian yang banyak diekspor Indonesia ke luar negeri. Dengan begini, kita tahu bahwa industri pertanian menjadi salah satu industri yang berpengaruh untuk ekonomi Indonesia, ditengah gencaran globalisasi dan teknologi. Informasi ini penting diketahui terutama bagi pemilik bisnis pertanian yang ingin mengembangkan usaha mereka ke luar negeri.
 
Anda pemilik usaha dan ingin mengembangkan bisnis ke mancanegara, namun bingung harus memulai dari mana? Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya.
 
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
 
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo langsung dengan tim ahli kami!

More Trade Insights Related Information

Talk to our expert toGet the most out of the unlimited search

Join 2,000+ Satisfied Customers Today

Hubungi tim kamiUntuk dapatkan informasi perdagangan internasional tanpa batas

Bergabunglah dengan 2.000+ Pelanggan Lain