Procorp is now available worldwide. Create Your Account today.

Negosiasi Indonesia Demi Penurunan Tarif Impor Dagang Amerika Serikat

Pertemuan Menko Airlangga dengan Ambassador Greer
Seperti yang kita ketahui, dunia digemparkan oleh keputusan finansial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait kenaikan tarif dagang impor pada banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Keputusan menggemparkan ini membuat banyak negara menyampaikan penolakan karena dampak besar yang terjadi, mulai dari ketidakstabilan ekonomi di dalam negara hingga global.
 
Indonesia juga termasuk sebagai salah satu negara yang dikenakan tarif impor dagang dari Amerika Serikat, hingga 32%. Hal ini tentu saja membuat posisi Indonesia semakin terjebak. Untuk menangani hal tersebut, Menteri Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto telah bertemu Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick guna membahas negosiasi Indonesia akan tarif impor yang dikenakan AS.

Proses Negosiasi yang dilakukan Indonesia

Rombongan perwakilan Indonesia telah sampai di Amerika Serikat, Washington pada Kamis 17 April silam. Perwakilan ini dipimpin oleh Menteri Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, serta Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.
 
Delegasi RI kemudian langsung bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) pada Kamis (17 April 2025). USTR sendiri merupakan lembaga yang bertanggung jawab untuk mengatur kebijakan perdagangan internasional AS, tarif komoditas serta menjadi negosiator utama AS dalam semua perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, regional serta multilateral.
 
Oleh sebab itu, USTR merupakan pihak AS pertama yang didatangi perwakilan semua negara saat hendak melakukan negosiasi tarif, termasuk Indonesia. Indonesia pun menjadi salah satu dari sedikit negara yang telah diterima secara resmi oleh USTR, guna memulai negosiasi penerapan tarif perdagangan.
 

Pembicaraan lebih lanjut terkait negosiasi Indonesia dan Amerika Serikat

Dalam pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer, Menko Airlangga menyampaikan tawaran serta permintaan dari Pemerintah RI guna merespon kebijakan tarif perdagangan yang ditetapkan AS. “Indonesia dan AS merupakan sesama negara demokratis besar, yang terbuka untuk kerja sama saling menguntungkan, terutama kerja sama guna mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang.” ucap Airlangga sesuai dengan kutipan dari keterangan resmi Kemenko Perekonomian.
 
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan kesempatan lebih awal untuk melakukan negosiasi terhadap kebijakan Tarif Resiprokal AS. Pihak USTR mengapresiasi langkah strategis yang diambil Pemerintah RI, terutama terhadap gestur penyesuaian regulasi domestik mengenai kegiatan ekspor dan impor. Ambassador Jamieson Greer juga menambahkan, “Kami sangat mengapresiasi langkah yang ditawarkan Indonesia. Saat ini, AS tengah berfokus pada perluasan pasar dan penguatan ekonomi dalam negeri, sehingga kami melihat peluang besar untuk bekerja sama dengan Indonesia.”.
 
Penyampaian poin negosiasi Indonesia terhadap penetapan tarif dagang AS
 
Penawaran serta permintaan yang disampaikan Indonesia direspon sangat positif oleh Ambassador Jamieson Greer, karenanya Ambassador Greer telah menugaskan khusus Sarah Ellerman (Assistant USTR for Southeast Asia and the Pacific) untuk mengkoordinasikan pembahasan teknis lebih lanjut dengan Indonesia.
 
Pihak USTR dan juga Indonesia sepakat untuk menyelesaikan pembahasan perundingan ini dalam 60 hari. Proses perundingannya juga akan dilanjutkan dalam satu hingga tiga putaran dengan format serta prinsip perjanjian yang telah disepakati perwakilan Indonesia maupun AS. Sebagai bentuk konkrit, Sarah Ellerman telah langsung mengundang tim Indonesia untuk membahas lebih lanjut terkait format, mekanisme serta jadwal negosiasi.
 

Poin-poin penting negosiasi dari Indonesia

  1. Melakukan peningkatan impor dan pembelian barang dari AS
  2. Melakukan pengalokasian kembali sesuai kebutuhan nasional Indonesia untuk pembelian produk energi (Migas) dari AS serta produk-produk pertanian yang selama ini diimpor dari AS (Kedelai, Gandum dll).
  3. Penawaran pengoptimalan kerja sama di bidang critical minerals.
  4. Meminta penurunan tarif ekspor dari Indonesia ke AS, khususnya terhadap ekspor Top-20 produk utama Indonesia
  5. Memberikan insentif dan fasilitas bagi perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia
  6. Memperlancar prosedur dan proses impor untuk produk Amerika Serikat
  7. Mendorong investasi strategis dengan skema business to business.
  8. Memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan financial services
  9. Penetapan tarif impor yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama yang tidak akan bersaing dengan industri dalam negeri di Amerika Serikat seperti Garmen, Alas Kaki, Tekstil, Furnitur, dan Udang
  10. Menyampaikan pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga economic security.
 

 
Keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk menaikkan tarif terhadap barang impor tentu saja memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi global, mengingat posisi strategis AS sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Di tengah situasi ini, masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah yang tepat guna meminimalisir dampak negatif yang mungkin dialami Indonesia akibat kebijakan ekonomi tersebut.
 
Pelaku usaha kini dituntut untuk semakin cermat dalam melakukan perhitungan risiko agar dapat mengantisipasi potensi kerugian yang timbul dari dinamika geopolitik yang tidak menentu. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, dibutuhkan akses terhadap informasi perdagangan global yang akurat, terkini, dan dapat dipercaya.
 
Untuk menghadapi masalah tersebut, Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya.
 
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
 
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!

More Trade Insights Related Information

Hubungi tim kamiUntuk dapatkan informasi perdagangan internasional tanpa batas

Bergabunglah dengan 2.000+ Pelanggan Lain

Talk to our expert toGet the most out of the unlimited search

Join 2,000+ Satisfied Customers Today

Hubungi tim kamiUntuk dapatkan informasi perdagangan internasional tanpa batas

Bergabunglah dengan 2.000+ Pelanggan Lain