Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia, UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merupakan salah satu pendukung perdagangan terbesar Indonesia. Oleh sebab itu, aktivitas ekspor impor penting untuk memastikan pertumbuhan Indonesia terus meningkat, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia pula.
Dilansir dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pemerintah kini bertujuan untuk mendorong UMKM Indonesia agar bisa naik kelas, guna tingkatkan ekspor luar negeri. Diketahui bahwa UMKM sendiri berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan kontribusinya yang mencapai 60% dari PDB (Produk Domestik Bruto) tahunan. Selain itu, UMKM juga menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia, dengan jumlah UMKM yang sudah mencapai 64 juta unit.
Untuk mendukung UMKM melakukan ekspor dengan skala yang lebih besar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi bunga pinjaman hingga 5% bagi kredit investasi untuk pelaku UMKM. Beberapa industri pelaku UMKM yang bisa mendapatkan subsidi ini antara lain tekstil maupun garmen, alas kaki, makanan-minuman, furnitur, dan lain-lain.
Upaya yang dilakukan pemerintah ini diharapkan juga dapat memperkuat inklusi keuangan yang berperan penting sebagai fondasi untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses layanan keuangan secara merata. Per awal Januari 2025, tingkat inklusi keuangan telah mencapai 88,7% dan menjadi salah satu prioritas utama RPJPN 2025 – 2045 (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional).
Inisiatif pemerintah untuk mendukung angka ekspor UMKM Indonesia dilakukan bersama dengan BRI UMKM Export dan BRI Microfinance Outlook, yang juga telah melibatkan lebih dari seribu UMKM. Kerja sama ini terbukti berhasil menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan dan juga membantu memberantas kemiskinan.
Untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia, pemerintah juga telah menyusun strategi lain yakni membentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional termasuk untuk UMKM, serta mendukung segi pembiayaan. Contohnya seperti pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), PNM Mekaar serta PNM Ulaam.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) juga mendapatkan penugasan khusus dari pemerintah untuk menyediakan kebutuhan modal kerja khusus ekspor, contohnya seperti memfasilitasi penjaminan dan asuransi. LPEI juga akan memberikan fasilitas Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE) lewat pembebasan PPN dan PPN import yang diberikan pada UMKM dengan tujuan ekspor.
Guna membantu UMKM untuk bisa mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik, pemerintah juga telah melaksanakan program pemberdayaan aset tidak berwujud seperti pemberdayaan sertifikat tanah untuk rakyat, sertifikasi HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), serta sertifikasi halal, yang telah membantu UMKM mengakses layanan keuangan formal.
Selain itu, pemerintah juga telah melakukan program lain untuk mendukung perkembangan UMKM seperti Bangga Buatan Indonesia (BBI), PaDi UMKM serta Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Anda pemilik UMKM dan tertarik untuk tingkatkan ekspor usaha ke luar negeri? Trade Intelligence Indonesia bisa membantu Anda. Trade Intelligence Indonesia hadir dengan TradeInt untuk melakukan aktivitas ekspor dengan lebih terinformasi.
TradeInt merupakan platform data perdagangan internasional yang hadir dengan berbagai fitur interaktif fungsional untuk membantu bisnis di berbagai industri. Dengan TradeInt, Anda bisa mendapatkan informasi penting seperti Bill of Lading (B/L), daftar kode HS serta informasi pengiriman barang dari banyak pelabuhan di dunia.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda? Hubungi tim kami untuk dapatkan demo gratis sekarang juga!