Seperti yang kita ketahui, perdagangan internasional merupakan salah satu aktivitas penting yang dilakukan hampir seluruh negara di dunia. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya melalui kegiatan ekspor-impor.
Untuk memastikan bahwa aktivitas perdagangan ini berjalan dengan baik antar negara, terdapat organisasi internasional bernama World Trade Organization (WTO). Meski demikian, apa sebenarnya fungsi dan juga peran yang dimiliki oleh WTO dalam mengatur perdagangan internasional? Mari baca selengkapnya di bawah ini!
Selengkapnya tentang World Trade Organization
World Trade Organization (disingkat WTO) atau yang juga dikenal sebagai Organisasi Perdagangan Dunia merupakan organisasi internasional perdagangan terbesar di dunia. Organisasi ini beranggotakan 164 negara, yang mewakili 99,5% populasi dunia dan 98% perdagangan global.
Didirikan pada 1 Januari 1965, awalnya organisasi ini dibentuk dengan tujuan mengurangi tarif serta hambatan perdagangan lainnya, yang diharapkan dapat memajukan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. WTO sendiri memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss.
Tujuan Utama World Trade Organization
- Memfasilitasi perdagangan internasional: WTO memiliki tujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, dan subsidi yang dapat mengganggu arus perdagangan bebas antar negara dunia.
- Menegakkan aturan perdagangan yang adil: WTO berhak untuk menetapkan dan menegakkan aturan-aturan dasar dalam perdagangan internasional guna menciptakan persaingan yang sehat.
- Menyelesaikan sengketa dagang: WTO juga menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang mengikat secara hukum bagi negara-negara anggota yang terlibat dalam perselisihan dagang.
- Meningkatkan transparansi kebijakan: Anggota WTO diwajibkan untuk melaporkan kebijakan perdagangan mereka secara berkala guna meningkatkan prediktabilitas dan kepastian dalam melakukan perdagangan global.
- Mendorong pembangunan ekonomi: Melalui liberalisasi perdagangan, WTO bertujuan untuk meningkatkan standar hidup, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Fungsi dan Peran World Trade Organization dalam Ekonomi Global
- Administrasi perjanjian perdagangan: WTO bertugas mengawasi implementasi berbagai perjanjian perdagangan multilateral yang telah disepakati oleh negara-negara anggota.
- Forum negosiasi: World Trade Organization juga menyediakan platform bagi anggotanya untuk merundingkan perjanjian perdagangan baru serta merevisi yang sudah ada.
- Penyelesaian sengketa: WTO memiliki sistem penyelesaian sengketa yang membantu menengahi konflik perdagangan antar negara anggota.
- Pemantauan kebijakan perdagangan: Secara berkala, WTO melakukan peninjauan terhadap kebijakan dan praktik perdagangan negara-negara anggotanya.
- Bantuan teknis untuk negara berkembang: WTO menyediakan pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas negara berkembang dalam perdagangan internasional.
- Kerja sama dengan organisasi internasional lainnya: WTO bekerja sama dengan lembaga seperti IMF dan Bank Dunia untuk menciptakan koherensi dalam pembuatan kebijakan ekonomi global.
Prinsip Utama World Trade Organization
- Non-diskriminasiPrinsip ini mengharuskan negara-negara anggota untuk memberlakukan perlakuan yang sama terhadap produk dan jasa asing dari negara-negara anggota lainnya. Dalam implementasinya, prinsip non-diskriminasi dibagi menjadi dua jenis yakni:
- Most Favored Nation (MFN): Keuntungan perdagangan yang diberikan kepada satu negara anggota harus diberikan kepada semua anggota lainnya.
- Perlakuan nasional: Produk impor harus diperlakukan sama dengan produk domestik setelah memasuki pasar dalam negeri.
- Liberalisasi perdagangan bertahap
WTO bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan, baik melalui tarif maupun non-tarif, yang dapat menghambat aliran barang dan jasa antarnegara.
Hal ini dilakukan dengan merundingkan dan mengimplementasikan perjanjian perdagangan yang mencakup berbagai aspek perdagangan. Di dalamnya seperti tarif, hambatan teknis, penghalang non-tarif, serta kebijakan dan praktik yang terkait dengan perdagangan.
- Akses pasar
Dalam pelaksanaannya, terdapat empat jenis aturan WTO yang terkait dengan akses pasar. Diantaranya yaitu peraturan terkait bea masuk, peraturan tentang bea dan pungutan-pungutan keuangan lainnya, peraturan tentang pembatasan secara kuantitatif, serta peraturan tentang hambatan non-tarif lainnya. Pada dasarnya, pemungutan bea masuk itu tidak dilarang, namun tarif yang dipungut oleh suatu negara tidak boleh melebihi batas maksimal yang ditetapkan dalam daftar konsesi (pemberian hak) masing-masing negara.
- Persaingan yang adil
Aturan WTO bertujuan menciptakan kondisi perdagangan yang adil dan bebas dari praktik-praktik yang merugikan. Hukum WTO yang berlaku sendiri juga memiliki aturan khusus terkait aktivitas perdagangan tertentu yang dianggap tidak adil yakni subsidi dan dumping.
Melalui Perjanjian tentang Subsidi dan Tindakan Imbalan (Agreement on Subsidies and Countervailing Measures) atau yang juga disingkat Perjanjian SCM, subsidi merupakan kontribusi keuangan dari pemerintah atau badan publik, terkait bantuan pendapatan atau harga dalam bentuk apapun yang memberikan keuntungan.
Terdapat beberapa jenis subsidi yang dilarang, diantaranya yakni subsidi ekspor dan substitusi impor. Substitusi impor merupakan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada barang impor dengan meningkatkan produksi dalam negeri.
- Mendorong pembangunan
WTO juga memiliki peran untuk memberikan fleksibilitas khusus bagi negara berkembang guna membangun pertumbuhan negaranya. Tidak hanya pembangunan negara, organisasi ini menegaskan pula pentingnya pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yang dimaksud adalah pembangunan yang mempertimbangkan aspek sosial serta lingkungan hidup dan juga integrasi negara berkembang dengan sistem perdagangan dunia.
Struktur Organisasi World Trade Organization
Di dalam WTO, terdapat dua badan yang bisa mengambil keputusan yakni Konferensi Tingkat Menteri dan Dewan Umum. Kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan sendiri dimiliki oleh Konferensi Tingkat Menteri, yang terdiri dari berbagai perwakilan negara dari semua anggota WTO. Perwakilan ini bertemu setidaknya dua tahun sekali.
Di bawahnya, terdapat Dewan Umum yang berperan sebagai badan pengambilan keputusan utama dan juga perumus kebijakan selama periode waktu diantara setiap Konferensi Tingkat Menteri. Dewan Umum biasanya terdiri dari diplomat setingkat duta besar dari semua anggota WTO, yang kemudian berkumpul di kantor utamanya yakni Jenewa paling tidak dua bulan sekali.
Dewan Umum dipimpin seorang ketua yang dipilih oleh anggota dewan itu sendiri. Badan ini memiliki tugas untuk menetapkan anggaran tahunan dan kebijakan keuangan organisasi, dan juga mengatur kerja sama dengan organisasi internasional lainnya ataupun dengan lembaga swadaya masyarakat. Pada pengerjaannya, Dewan Umum juga dibantu oleh dua badan lain yakni Badan Penyelesaian Sengketa dan Badan Peninjauan Kebijakan Perdagangan.
Peran World Trade Organization dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global
Pada dasarnya, WTO didirikan dengan dasar logika ekonomi bahwa perdagangan bebas dapat memperkuat ekonomi serta menguntungkan masyarakat dengan keunggulan komparatif yang dimiliki setiap negara. Dengan logika ini, maka berbagai kebijakan yang diterapkan oleh WTO bertujuan untuk memperkuat ekonomi global yang nantinya akan mempengaruhi berbagai lapisan masyarakat di dalam negara.
Berikut beberapa hasil dari peran WTO dalam perdagangan internasional:
- Peningkatan volume perdagangan: Aktivitas perdagangan global yang didorong WTO berhasil berkontribusi pada peningkatan drastis volume perdagangan internasional.
- Penurunan tarif: Rata-rata tarif global telah menurun secara signifikan sejak pembentukan WTO, memfasilitasi arus barang dan jasa lintas batas.
- Integrasi ekonomi: WTO telah membantu mengintegrasikan ekonomi negara-negara berkembang ke dalam sistem perdagangan global.
- Peningkatan standar hidup: Melalui perdagangan yang lebih bebas, banyak negara telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkontribusi pada peningkatan standar hidup.
- Penyelesaian sengketa: Mekanisme penyelesaian sengketa WTO berhasil membantu mengurangi potensi konflik dagang yang dapat mengganggu kestabilan ekonomi global.
Setelah mengetahui informasi lengkap terkait peran WTO dalam perdagangan internasional, kini Anda tentu telah lebih memahami fungsinya dalam menjaga kestabilan ekonomi dunia. Terlebih karena langkah Amerika Serikat dalam menetapkan tarif resiprokal pada banyak negara, tentu saja akan mempengaruhi kehidupan banyak warga negara, termasuk Indonesia. Diharapkan WTO bisa menjadi salah satu individu penting yang dapat mengatur dan juga meminimalisir dampak negatif yang diakibatkan oleh langkah AS.
Tertarik untuk mengembangkan bisnis Anda ke luar negeri namun bingung harus mulai darimana? Trade Intelligence Indonesia hadir untuk membantu Anda. Dengan produk TradeInt dari Trade Intelligence Indonesia, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi perdagangan internasional penting, untuk pengambilan keputusan yang lebih terpercaya.
Platform TradeInt hadir dengan berbagai fitur fungsional yang mudah digunakan seperti informasi detail dari Bill of Lading (B/L), informasi pengiriman barang dari seluruh pelabuhan di dunia, hingga data ekspor impor komoditas produk tertentu. Semua informasi yang tersedia di TradeInt juga didapatkan dari sumber terpercaya dan rutin diperbarui.
Ingin tahu bagaimana Trade Intelligence Indonesia bisa membantu bisnis Anda lebih jauh? Hubungi kami untuk dapatkan demo gratis secara langsung dengan tim kami!
